Wednesday, 30 May 2012

Sang Legenda Persebaya

Sejak meninggalnya Eri Irianto pada tahun 2000 lalu, nama Eri tetap abadi dalam benak klub Persebaya maupun suporter fanatic Persebaya, Bonek. Bahkan Eri menjadi inspirasi pemain-pemain muda Persebaya. Perlu diketahui Eri Irianto meninggal saat pertandingan. Saat itu, dia terkena serangan jantung saat melawan PSIM Yogyakarta. Jiwanya tetap tidak tertolong meskipun sempat dilarikan ke Rumah Sakit terdekat.


Publik bola tanah air pasti akan terkenang dengan Eri setiap ada kejadian serangan jantung di lapangan. Itu semua karena pemain tersebut terkenal dengan tendangan geledeknya. Kolapsnya pemain Bontol Wandere Fabrice Muamba baru-baru ini membuat kita terkenang akan Eri Irianto, walau akhirnya jiwa Muamba tertolong.
Bentuk penghormatan dari tim kepada sang legenda dengan cara memuseumkan nomor punggung 19 yang dulu pernah dipakai Eri Irianto.

Dengan terjadinya tragedi tersebut, Manger bola Persebaya Saleh Hanifah mengambil hikmah bahwa kesehatan dan keselamatan pemain menjadi bagian yang terpenting dalam dunia sepak bola. Dan sejak saat itu, kini Persebaya melakuakan test yang ketat untu kesehatan demi karir pemainnya. Mereka rela menolak pemain karena tidak lulus tes kesehatan meskipun pemain tersebut mempunyai skill yang bagus. Meskipun serangan jantung tersebut jarang bisa diprediksi, akan tetapi minimal setiap klub harus meminimalisirnya dengan mengawasi kesehatan para pemainnya.

Menurut Ibnu Grahan dan Mursyid Efendi yang menjadi rekan Eri dalam tim tersebut adalah bahwa Eri merupakan pemain terbaik yang pernah dimiliki Persebaya sejak berdirinya klub.

Roberto Carlos Kebanggaan Brazil


Pemain sepak bola asal Brasil, Roberto Carlos merupakan pemain bola yang ada di posisi di bagian Bek sayap kiri. Dulu dia pernah bermain untk tim nasional Brasil. Akan tetapi untuk saat ini dia sedang bermain untuk Anzhi Makhackala di Rusia. Dia juga dikenal dengan tendangan nya yang keras.

Nama Roberto Carlos tidak akan pernah hilang dari ingatan para penggila bola. Dia juga merupakan bek sayap paling baik yang pernah dimiliki tim Brazil. Pemain yang mempunyai tinggi badan sekitar 168cm ini, juga memiliki kecepatan dan tendangan yang cukup keras. Ketika Brazil melawan Prancis, dia pernah menciptakan gol yang spektakuler dengan tendangan bebasnya yang melengkung tiang jauh dan membuat kipper Perancis hanya bisa memandang bola tersebut masuk ke gawang.






Ronaldo di Real Madrid



Ronaldo masuk dalam skuad Real menjadikan cowok multitalenta mendapat keuntungan yang fantastik dengan penjualan baju yang bernomor punggung 11 yang dipakai Ronaldo. Manajemen Real meraih keuntungan yang besar seperti yang telah diprediksikan.


Musim pertama saat tampil perdana bersama Real Christiano mengalami cedera pada pertengahan Oktober 2002. Kariernya dimulai lewat pertandingan dengan kemenangan Real dengan mencetak gol sebanyak 23 di 31 pertandingan yang dilakoninya. Dia juga memiliki andil besar saat membawa kekalahan atas klub Barca dan kemenangan mendapat gelar pada ajang Piala Interkontinental dan Piala Super Spanyol. 

Saat musim kedua kostumnya berganti nomor punggung dari 11 menjadi 9 dan membawa keberuntungan Real Madrid ke perempat final di Liga Champion. Dalam ajang tersebut pemain keren itu mencetak hattrick saat pertandingan melawan Manchester United. 

Akhir musim Ronaldo cedera dan klubnya gagal mengikat gelar  juara Liga Spanyol dan terdepak di babak semifinal Liga Champions. Tetapi cowok murah senyum berhasil meraih gelar top scorer 24 gol di semua laganya. Karena berat badannya yang semakin menanjak membuat performa Ronaldo down. Banyak pemain baru yang telah didatangkan dengan posisi yang sama seperti Michael Owen, Antonio Cassano dan Ruud van Nistelrooy. Buruknya hubungan antara Ronaldo dengan pelatih bola Fabio Capello membuat bintang lapangan hanya mengumpulkan 177 gol.

Mengenal Pele



Pemain legenda Pele nama aslinya Edson Arantes Do Nascimento dilirik  pada usia 11 tahun oleh mantan pemain Brasil bernama  Brasil Waldemar de Brito.


Saat diasuh Waldemar yang berasal dari Tres Coracoes Pele menjadi bintang bola yang fantastik. Usia 15 tahun langsung bermain di klub Santos dan dalam kurun waktu hanya setahun Pele mencetak gol saat laga melawan Corinthians pada tahun 1956. Dan sejak saat itu debut karirnya semakin menanjak dan bersinar.

Sambutan pecinta sepakbola Brasil sangat antusias dan percaya legenda telah muncul. Pada usia ke 17 ia bermain di laga Piala Dunia tahun 1958 dan pada saat itu Brasil membawa pulang kemenangan Piala Dunia.

Pele adalah pemain muda berbakat dengan mencetak 6 gol dalam laga Piala Dunia. Ia mencetak gol dan membawa kemenangan pada saat membela Brasil di ajang Piala Dunia. Pada pembuka partai Pele mengalami cedera yang sangat serius sehingga ia hanya menonton kemenangan timnya memperoleh gelar juara pada Piala Dunia tahun 1962. Pele menjadi momok yang sangat menakutkan di lapangan sehingga membuat kekuatiran sendiri bagi lawannya di setiap pertandingan.






Kiprah Maradona


Pro dan kontra muncul ketika Diego Armando Maradona terpilih sebagai pelatih tim nasional untuk menggantikan Alfio Basile. Menurut Marcello Lippi, terpilihnya Maradona sebagai pelatih itu disebabkan karena Maradona seperti seorang nabi, dimana dia menjadi orang terpenting di Timnas Tango yang semua khalayak akan menuruti akan semua perintahnya.Pernyataan ini semua dipertegas dari kiprah Maradona ketika dia masih aktih bermain bola yang terbaik.

Perjalanan Maradona dimulai sejak dia umur 11 tahun. Ketika dia sedang bermain sepak bola bersama teman-temannya, dia  mencuri perhatian seorang yang sedang lagi mencari bakat. Dan dia terpilih untuk bermain di klub Los Cebolitas yang merupakan tim juniornya Argentinos Junior. Dia mendapatkan posisi sebagai penjaga gawang di pertandingan-pertandingan tim tersebut. Seringkali para penonton dihibur oleh Maradona dengan drible nya yang sangat mengagumkan. Dan sejak saat itu dia menjadi pusat perhatian. 

Selama 5tahun dia membela tim Argentina yang kemudian pertengahan 1981 dia pindah ke Boca Juniors. Dan dia juga sempat merasakan gelar perdananya ketika memenangkan Liga Argentina. Karirnya di Timnas pun cemerlang. Dia bermain di Piala Dunia untuk pertama kalinya pada tahun 1982. Dan empat tahun selanjutnya dia menjadi juara dunia sebagai kapten Argentina.

Akan tetapi kariernya itu juga diwarnai dengan aksi controversialnya saat mencetak gol dengan tangannya ke pertahanan Inggris. Dan itu menjadi kesalahan terbesar dalam sepanjang dunia sepak bola.

Seiring berjalannya waktu Argentina kembalai lolos ke partai final pada empat tahun selanjutnya. Namun, tim tersebut mau tidak mau harus menyerah dari Jerman. Maradona juga pernah tersandung kasus doping pada tahun 1994. Dan dia harus menjalani hukuman yang diterimanya. Selepas dari hukuman tersebut, dia juga sempat bermain untuk Sevilla dan Boca Juniors. Dan setelah itu dia mencoba untuk menjadi pelatih bola meskipun tanpa adanya prestasi.